Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut

Rabu, 02 November 2016

Tag:

Review Anime: Boku Dake ga Inai Machi

Boku Dake ga Inai Machi



Anime yang satu ini mungkin akan menekan banyak tombol yang salah bagi para pembaca manga-nya. Karena studio yang mengadaptasinya terkenal dengan reputasi senang memotong jalan cerita atau mengubah alurnya sesuai dengan keinginan mereka. They did do just that with this anime too. Studio tersebut kita kenal dengan nama A1 PicturesIt’s not like they’re doing it badly, it’s more like they mishandled it, on the end.

BokuMachi adalah sebuah manga drama misteri thriller buatan Kei Sanbe yang dibuat pada tahun 2012 lalu, manga tersebut mendapatkan banyak nominasi penghargaan manga terbaik termasuk Manga Taishou dan Kono Manga ga Sugoi!. Tidak heran bila manga ini kemudian mendapatkan sebuah adaptasi anime dan ditayangkan pada musim dingin tahun 2016. Melihat aspek animasi, cerita, dan thrillsaat menontonnya, saya tidak heran bila anime ini bisa menjadi salah satu kandidat untuk Anime of The Year.



Memiliki cerita yang bagus

It’s good, actually. Bahkan bila kamu sudah membaca manga-nya maka anime ini tetap akan terasa cukup baik. But it’s not good enough. Walaupun mereka banyak memotong ceritanya, tapi saya mengerti kalau memampatkan 40+ chapter panjang ke dalam 12 episode itu bukanlah hal yang mudah. Kebanyakan dari ‘penyesalan’ kamu kepada A1 Pictures hanya akan terasa di akhir-akhir adaptasi ini.

Penggunaan warna yang sedikit gelap dengan kontras yang kencang juga menjadi salah satu ciri khas dari anime ini. Kontras yang kuat menebalkan warna-warna sehingga anime ini terasa colorful, namun pada saat yang sama juga membuat anime ini terasa sedikit gelap karena detil yang menebal.

A1 Pictures Quality/A1 Pictures Style
Diadaptasi oleh A1 Pictures mungkin bisa dianggap sebuah kemujuran, tapi bisa juga dianggap sebuah kesialan. Diusung oleh studio kenamaan ini, saya yakin banyak orang yang ingin menonton karena kualitas mereka yang sudah teruji bagus. A1 Pictures mengeksekusi anime ini dengan cukup baik, masih mungkin bagi anime ini untuk mendapatkan gelar Anime of The Year, dan saya tidak meragukan mereka kalau memenangkannya.
Tapi bila ada batu sandungan di antara BokuMachi dan gelar Anime of The Year-nya, saya rasa batu itu adalah ending orisinalnya. Ya, orisinal. Ending yang sepertinya dipaksakan dan dipercepat banget itu tidak bisa menyamai seluruh build up dan suspense yang diperlihatkan anime ini di episode-episode sebelumnya. Mungkin ini juga efek samping membaca ending manga-nya. Yes, I am glad Satoru and Airi ship sails in the endbut what about the process?


Sebelum ini kami membicarakan mengenai adaptasi BokuMachi ini dan kami setuju kalau ending animeini dibuat dengan terlalu cepat. Seharusnya mereka bisa menggantungkan ending-nya dan memisahkan ending aslinya di sebuah OVA or even better, film layar lebar. Saya percaya, bila BokuMachi ditayangkan di bioskop -dengan ending yang baik-, pasti bakal laku.

About Me

Hi, My Name is Agung Pribadi. I'm a college student of iSTTS Surabaya and I'm liked Japan so much, so you can call me weeaboo (hahaha lol). I'm here with my friend called Ade and Christopher. We are here to provide a blog(you dont say).

5 komentar :

Silahkan Komentar dengan Bahasa yang Baik